Disini… Hanya
disini, ditempat ini aku bisa melihatnya. Melihat dari sisi kejauhan. Dimana
tak seorang pun tahu aku sedang memandang penuh harap padanya.
………….
Tak terasa sudah hampir dua minggu aku berada di kota
kembang ini, Kota Bandung. Kota yang baru pertama kali ku singgahi. Bukan untuk
berlibur aku berada disini, melainkan untuk menempuh pendidikan yang baru akan
ku jalani. Selama aku disini, kota ini begitu banyak memberikan hal baru
kepadaku, yang mungkin tidak bisa ku ceritakan satu persatu akan hal itu. Namun
ada satu hal yang yang tak pernah kuduga, aku bertemu kembali dengan seseorang yang
ku kira hanya pada saat hari itu saja aku bisa melihatnya, hari dimana pertama
kali aku melihatnya dan berpikir takkan pernah menemuinya lagi. Aku hanya
terpaku diam melihatnya dari kejauhan, mencoba mengingat apakah dia benar-benar
orang yang pernah kutemui, bukan karena aku lupa akan wajahnya, namun hanya
karena aku tidak percaya aku bisa melihatnya kembali.
………….
Sekitar 6 bulan yang lalu aku baru melihatnya, ketika
aku masih duduk di kelas 12 SMA. Usianya mungkin satu tahun lebih tua dari
usiaku. Dia datang ke sekolahku untuk suatu urusan. Urusan yang tak ku ketahui
urusan apa itu. Namun pada saat itu, dia sedang berbincang-bincang dengan
seorang temanku yang tampak sudah terlihat akrab, dan rupanya mereka sudah
saling mengenal. Pada saat itu aku terus mengamati mereka dari kejauhan tanpa
mereka sadari. Bukan untuk mendapatkan informasi dari apa yang sedang mereka
bicarakan, tetapi karena ada image yang ku tangkap dari sifat dia yang begitu
menarik perhatianku. Dia tampak begitu bisa membuat orang lain tersenyum,
begitu serius namun cara dia menyampaikan begitu santai. Tanpa ku sadari, entah
mengapa, jantungku berdebar tidak seperti biasanya. Aku berusaha untuk
menenangkan perasaanku, namun tiba-tiba aku melihat dia berjalan melewatiku
sambil tersenyum dan tanpa ku sadari aku pun tersenyum membalasnya. Jantungku
menjadi semakin berdebar saja. Namun kutahu, senyuman itu hanya bentuk
keramahannya kepada setiap orang. Perasaanku terlalu berlebihan mengartikannya.
………….
Aku terus diam, terpaku, memastikan semuanya bahwa ini
bukan mimpi bahwa aku bisa melihatnya kembali. Tak pernah ku bayangkan
sebelumnya. Tanpa ku sadari perasaanku berdebar kembali. Apakah mungkin selama
ini aku menantinya. Namun ada sesuatu yang ku sadari dan begitu menyesakkan,
aku disini, berdiri ditempat ini, melihatnya dari kejauhan, dia takkan pernah
menyadari itu, dia pun tak mengenaliku. Dia
layaknya angin yang bisa datang dengan sesuka hati dan pergi begitu saja.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Sedikit curhat yaaa... :D Cerpen ini telat banget aku post, kenapa? aslinya aku bikin 30 Juni 2013 hehe..Ga tau deh bisa disebut cerpen atau bukan, soalnya baru coba-coba untuk bisa bikin cerita sampe detik ini. Berharap ada yang comment dan kasih masukannya yaa.. haha :) Thanks..
0 komentar:
Posting Komentar